Konsep Teknologi Konvergensi , Jejaring Sosial, Podcasting, RSS, IPTV Sebagai Layanan Aplikasi New Media 1
Konsep Teknologi Konvergensi , Jejaring Sosial, Podcasting, RSS, IPTV Sebagai Layanan Aplikasi New Media 2
Konsep Teknologi Konvergensi , Jejaring Sosial, Podcasting, RSS, IPTV Sebagai Layanan Aplikasi New Media 3
Rabu, 07 November 2012
Konsep Teknologi Konvergensi , Jejaring Sosial, Podcasting, RSS, IPTV Sebagai Layanan Aplikasi New Media 3
4.
RSS
4.1.
Definisi
RSS
adalah sebuah file berformat XML untuk sindikasi yang telah digunakan
(diantaranya dan kebanyakan) situs web berita dan weblog. Singkatan ini
biasanya mengarah ke beberapa maksud/arti :
Rich Site Summary (RSS 0.91)
RDF Site Summary (RSS 0.9 and 1.0)
Really Simple Syndication (RSS 2.0)
4.2. Sejarah
Berikut adalah sekilas
sejarah RSS secara kronologis:
o 1997 – Dave Winer
mengembangkan scriptingNews , format yang menandai kelahiran RSS.
o 1999 – Netscape
mengembangkan RSS 0.90 (yang mendukung scriptingNews). Format ditulis dalam XML
sederhana dengan ditambahkan RDF Header.
o 1999 – Dave Winer
yang bekerja di UserLand mengembangkan scriptingNews 2.0b1 (Versi ini
menyertakan fitur-fitur RSS 0.90 milik Netscape).
o 1999 – Netscape
mengembangkan RSS 0.91. Dalam versi ini RDF header dihilangkan, tetapi di
dalamnya terdapat fitur-fitur utama dari scriptingNews 2.0b1.
o 1999 – UserLand
menghapus scriptingNews dan hanya menggunakan RSS 0.91.
o Netscape menghentikan
pengembangan RSS dalam perusahaannya.
o 2000 – UserLand
mengeluarkan spesifikasi resmi dari RSS 0.91.
o 2000 – Suatu tim yang
dipimpin oleh Rael Dornfest yang bekerja untuk O’Reilly mengembangkan RSS 1.0.
Format ini menggunakan RDF dan namespace. Versi ini cukup membingungkan bila
dilihat sebagai pengembangan dari versi 0.91, sebab versi ini memiliki format
yang sama sekali berbeda bila dibandingkan dengan RSS 0.91.
o 2000 – Dave Winer
yang bekerja di UserLand mengembangkan RSS 0.92.
o 2002 – Dave Winer
mengembangkan RSS 2.0 setelah keluar dari Userland.
o 2003 – Spesifikasi
resmi RSS 2.0 dikeluarkan.
4.3. RSS Feed dan RSS Reader
Teknologi
yang dibangun dengan RSS mengijinkan kita untuk berlangganan kepada situs web
yang menyediakan umpan web atau feed RSS-RSS feed, biasanya situs web yang
isinya selalu diganti secara reguler dan atau update content secara kontinue-
website dynamic ( dalam macam-macam situs web) . Untuk memanfaatkan teknologi
ini kita membutuhkan layanan pengumpul ( RSS reader atau Agregator ). Pengumpul
bisa dibayangkan sebagai kotak surat pribadi. Kita kemudian dapat mendaftar ke
situs yang ingin kita tahu perubahannya. Namun, berbeda dengan langganan koran
atau majalah, untuk berlangganan RSS tidak diperlukan biaya, gratis. Tapi, kita
biasanya hanya mendapatkan satu baris atau sebuah pengantar dari isi situs
berikut alamat terkait untuk membaca isi lengkap artikelnya.
4.4.
Manfaat
Manfaat
yang diperoleh dengan adanya RSS adalah pembaca sangat dimudahkan dalam
mengetahui update terbaru suatu website tanpa perlu mengunjungi alamat website
tersebut, karena pembaca hanya butuh untuk berlangganan pengumpan (feed) dari
website tersebut.
5.
IPTV
5.1.
Definisi :
IPTV
adalah suatu layanan multimedia yang terdiri atas programtelevisi, video
(gambar bergerak), audio (suara), tulisan (text),graphics (gambar diam) dan
data yang disalurkan ke pelangganmelalui suatu jaringan tertutup yang berbasis
IP.
IPTV
bukan sekedar siaran TV yang disalurkan melalui internet dandapat diakses oleh
siapa saja, tanpa adanya jaminan-jaminan daripenyelenggara.
Penyelenggara
IPTV menjamin pelanggan atas kualitas (QoS/QoE),keamanan (security), kemampuan
berinteraktif dan keandalan darilayanan yang disalurkan oleh penyelenggara IPTV
sampai layanantersebut diterima oleh pelanggan-pelanggan.
Dalam
layanan IPTV, semua aktivitas layanan baik video ataupun “interaktif melalui
platform IP”disalurkan ke pelanggan dengansuatu “jaringan tetap broadband”
(fixed broadband network) xDSLatau FTTH yang dapat dinikmati oleh pelanggan
melalui suatupesawat TV standar dengan IP-STB.
5.2.
Sejarah IPTV
ABC World news adalah Operator Televisi pertama pada
tahun 1994 yang memancarkan (broadcast) siaran televisi menggunakan jaringan
internet. Software yang dipergunakan adalah “Video Conference CU-SeeMe”.
Sebagai
kelanjutannya pada 1998, Operator Radio via Internet, AudiNet memulai webcast
secara langsung menggunakan IP.Dan pendirian precept software oleh Judith
Estrin dan Bill Carrico.
5.3.
IPTV vs Internet
#
IPTV
·
Closed system, kualitas layanan
terjamin(managed QoS).
·
Video konten dikirim hanya kepada
pelanggan (known subscriber) Pengiriman melalui IP packets sampai dengan
pelanggan (end customer).
·
Dikirim melalui infrastruktur jaringan
milik service provider.
·
Sesuai dengan jangkauan jaringan yang
dimilikinya.
·
Umumnya menggunakan IP-STB digitaluntuk
mengakses dan pengkodean layanan konten.Menggunakan PC, software yang digunakan
tergantung format konten.
·
Biaya
·
Video konten dibuat oleh perusahaan
profesional, jumlahnya terbatas.
# Internet TV
·
Open system, kontrol kualitas layanan tidak
dijamin (BestEffort QoS).
·
Video konten dikirim kepada siapapun
Pengiriman melalui IP packets sampai internet cloud sendiri.
·
Dikirim dan diterima melalui public internet
yang melibatkanbanyak pihak.
·
Tidak ada batasan wilayah, dimanapun ada akses
internet.
·
Umumnya menggunakan PC, software yang
digunakan tergantung format konten.
·
Gratis
·
Video konten bisa dibuat siapapun, jumlah
kontennya tidak terbatas.
5.4.
Cara Kerja IPTV :
·
Cara Kerja IPTV Decoder yang sudah
tertancap di pesawat televisi dihubungkan dengan jalur Internet DSL di
rumah-rumah. Alat ini bertanggung jawab menyatukan kembali paket-paket berbasis
IP yang diterima dari penyedia siaran IPTV ke dalam bentuk video stream yang
koheren, dan men-decode-nya menjadi gambar dan suara.
·
Tugas tersebut sebenarnya bisa
digantikan oleh komputer. Namun, sangat jarang orang meletakkan komputer yang
selalu menyala di samping pesawat televisi, bukan? Oleh karena itu, sebuah
kotak decoder yang kecil dinilai masih lebih efisien ketimbang memaksa komputer
melakukan tugas tersebut.
·
Sebagian besar video dalam sistem IPTV
di-encode dalam format MPEG-2, kendati format H.264 dan Windows Media juga
memungkinkan. Video stream ini dipecah menjadi paket-paket berbasis IP, dan
dimasukkan ke dalam jaringan milik penyedia siaran IPTV (yang juga perusahaan
telekomunkasi) tempat dimana data-data lain (voice dan data) berjejalan.
·
Lantas, bagaimana memperlakukan data
video stream tersebut agar tidak tersendat sampai ke pesawat televisi pemirsa?
Penyedia siaran IPTV menerapkan Quality of Service (QoS) yang memprioritaskan
data video stream untuk mencegah terjadinya delay, atau terputusnya sinyal
siaran IPTV.
5.5.
Arsitektur IPTV
Komponen
utama dari IPTV adalah adanya STB (set top box)yang dapat mengonversi IP video
ke dalam sinyal satndar sutau televisi. STB adalah gateway yang ke IP video
switching system. Pada gambar terlihat bahwa Switched Video Service (SVS)
sistem memungkinkan pengguna untuk terhubung ke banyak variasi dari sumber
media televisi termasuk broadcast network channels, subscription services, dan
movies on demand. Ketika pengguna memutuskan untuk mengakses sumber media ini,
perintah (biasanya dengan menggunakan remote control) diirimkan ke SVS dan SVS
akan mengatur mana sumber media yang sesuai dengan keinginan pengguna. Diagram
di bawah ini menunjukan pengguna hanya membutuhkan saru video channel ke SVS untuk
mengakses secara virtual banyak sumber media dan video.
5.6.
Fitur IPTV
Time-shift
Fitur IPTV yang memungkinkan pengguna
untuk menghentikan sementara (pause) dan melanjutkan (resume) tayangan TV yang
sedang berlangsung.
VOD
(Video on Demand)
Fitur IPTV yang memungkinkan pengguna
memilih video yang diinginkan pada channel yang disediakan.
TVOD
(TV on Demand)
Fitur IPTV untuk menampilkan rekaman TV
pilihan. Dalam penggunaannya TVOD mirip dengan VOD, namun content yang
dimainkan adalah program-program TV pilihan yang dianggap menarik.
Music
on Demand
Fitur IPTV yang menyediakan musik dari
berbagai genre dan kategori. Kategori dapat disusun berdasar genre, artist, dan
konfigurasi lain yang dapat diatur user. MOD juga akan menampilkan TOP 20,
serta memberikan fasilitas pencarian musik.
Karaoke
on Demand
Fitur IPTV yang memungkinkan user
memasang file video musik yang dispesifikasikan untuk digunakan untuk
berkaraoke. Seperti juga feature VOD dan MOD, konten-konten KOD akan disimpan
dalam katalog menurut kategori-kategori, dan dapat dicari dengan fasilitas
pencarian. User juga dapat menyimpan KOD favoritnya.
5.7.
Kendala IPTV
Dari
sisi bisnis, IPTV memiliki prospek yang cukup menjanjikan mengingat jumlah
pengguna broadband makin meningkat. Jumlah pelanggan IPTV sampai akhir 2007
tercatat sudah mencapai 13,4 juta di seluruh dunia. Pada 2010, menurut lembaga
riset Amerika Gartner, diperkirakan lebih dari 48 juta rumah tangga di seluruh
dunia akan ikut menggunakan IPTV. IPTV mendistribusikan layanan televisi sama
seperti halnya teresterial, satelit atau televisi kabel alternatif. Bedanya,
pada IPTV, konten dapat disesuaikan dan interaktif dengan kemampuan
high-definition TV.
Internet
protocol television atau IPTV saat ini sudah banyak diaplikasikan di luar
negeri. Namun, untuk dipasarkan di Indonesia masih terganjal proses regulasi
dan kesiapan infrastruktur.
Sampai
saat ini pemerintah Indonesia belum secara jelas menetapkan regulasi IPTV.
Sebab, IPTV bisa masuk ke dalam tiga kategori, yakni :
1) Dari sisi kemampuan, IPTV masuk dalam
kategori industri telekomunikasi,
2) Dari konten masuk dalam kategori
penyiaran,
3) Dari sisi teknologi masuk dalam
kategori internet.
Regulasi
IPTV masih belum jelas, pemerintah belum memutuskan akan memasukkan industri
ini ke kategori yang mana. Ketidakjelasan regulasi inilah, yang menyebabkan
operator-operator telekomunikasi masih enggan menerapkan IPTV di Indonesia
karena untuk mengembangkannya diperlukan biaya infrastruktur yang besar pula.
Dengan adanya regulasi yang jelas, para pelaku atau operator penyelenggara
mempunyai pijakan yang tepat dalam berbisnis.
Selain
regulasi, kesiapan infrastruktur juga menjadi salah satu kendala penerapan IPTV
di Indonesia. Pasalnya, IPTV memanfaatkan jaingan broadband via internet
protocol (IP) dan membutuhkan bandwidth yang besar dengan kualitas gambar mulus
dan tidak patah-patah. Infrastruktur yang direkomendasikan oleh Ericsson untuk
menggelar IPTV bahwasannya setiap pelanggan harus mendapat akses internet
(memerlukan wire atau sambungan) internet dengan kecepatan minimal sebesar 12
Mbps per channel.
Pengguna
IPTV sendiri harus ditunjang oleh sebuah alat yang dinamakan set top box (STB)
yang fungsinya sebagai interface antara pelanggan dan sistem. User bisa
menggunakan remote untuk mengontrol sistem yang ada di STB yang menyerupai
dekoder. Pada set top box-nya sendiri terdapat satu Java Virtual Machine,
recorder, internet browser, chatting, serta harddisk.
Kalaupun
ada yang menyebutkan bahwa IPTV telah ada pada beberapa hotel di Jakarta maupun
di Bandara Soekarno-Hatta, layanan IPTV yang didefinisikan oleh perusahaan
Ericsson sama sekali berbeda. Mereka menamakan apa yang telah ada di bandara
Soekartno Hatta maupun di beberapa hotel di Jakarta dengan multimedia booth.
Hal itulah yang sebenarnya terpasang di Bandara Soekarno-Hatta. Karena IPTV yang
ada di Bandara Soekarno-Hatta semata-mata hanya mengirimkan gambar melalui IP
(Internet Protocol) dan tidak seperti definisi IPTV Ericsson.
IPTV
juga berbeda dengan web TV. Untuk IPTV membutuhkan bandwidth yang besar dengan
kualitas gambar mulus dan tidak patah-patah. Sedangkan web TV hanya membutuhkan
bandwidth kecil sekitar 128 Kbps dan kualitas gambar lebih rendah.
IPTV
minimal dilengkapi dengan STB yang dilengkapi internet protocol multimedia
system (IMS) yang mengombinasikan antara mobile internet dan konten broadcast.
Untuk infrastruktur yang direkomendasikan oleh Ericsson, setiap pelanggan harus
mendapat akses internet dengan kecepatan minimal 12 Mbps.
Di
luar negeri tarif pengguna IPTV tidak jauh berbeda dengan TV kabel, karena
nantinya IPTV juga diharapkan akan bersaing dengan TV kabel. IPTV tidak hanya
dapat mengatur kanal yang boleh dilihat atau tidak namun juga dapat memberikan
alert (peringatan) kepada pengguna mengenai jadwal televisi melalui ponsel.
Pengguna juga dapat mengatur perekaman acara yang diinginkan lebih bebas. Untuk
pembayarannya bisa berupa billing, pascabayar atau bisa juga prepaid atau
prabayar.
Di
dunia sampai saat ini sudah ada sekitar 4 juta pemakai IPTV di Amerika, Eropa,
dan sebagian Asia. Untuk saat ini, sebenarnya belum ada standardisasi set top
box karena sampai sekarang STB masih disesuaikan dengan sistem yang ada di
negara yang menyelenggarakan IPTV.
Karena
itu diselenggarakan IPTV forum di mana Ericsson selaku pemrakarsanya. Ke depan
semoga ada standardisasi STB sehingga menjadi kompatibel dengan semua sistem.
Pembautan STB juga memungkinkan dengan menjalin kerja sama dengan vendor lokal.
5.8.
Komponen IPTV
Internet-Protocol
Television (IPTV) adalah penyediaan layanan streaming tv secara langsung via
jaringan IP berbandwitdh lebar. Layanan ini bersifat multicast, dari satu
sumber untuk banyak pengakses secara bersamaan. Video on Demand (VoD) adalah
penyediaan layanan video yang diminta secara khusus oleh pengakses. Secara umum
ini adalah layanan video streaming unicast, yang dideliver ke satu pelanggan.
IPTV
dan VoD keduanya masuk kategori layanan berkualitas siaran TV. Artinya
pelanggan akan menikmati layanan sekualitas TV satelit dan kabel yang sekarang
umum kita nikmati. Standar siaran TV ini saat ini hanya bisa dilayani oleh
provider berbasis satelit dan kabel dalam group tertutup. Internet IPTV dan
internet VoD yang merupakan implementasi awal dari kedua layanan diatas,
kualitasnya belum layak disandingkan dengan kualitas siaran TV.
5.9.
Layanan IPTV :
Layanan
IPTV secara umum meliputi broadcast televisi dan video di atas akses internet
dan interaksi multimedia dengan kecepatan true broadband seperti game, shopping,
dan advertising. Selain itu juga ada layanan content on demand yang termasuk TV
on demmand, video on demmand, music on demmand, dan karaoke on demmand.
Layanan
bisa disaksikan dengan perangkat televisi, komputer, notebook, dan smartphone.
Untuk tayangan live serta video on demmand, IPTV mendukung standard definition
(SDTV) serta High Definition (HDTV). Video on demmand sendiri bisa dikontrol
seperti layaknya menonton DVD.
Ke :
Konsep Teknologi Konvergensi , Jejaring Sosial, Podcasting, RSS, IPTV Sebagai Layanan Aplikasi New Media 1
Konsep Teknologi Konvergensi , Jejaring Sosial, Podcasting, RSS, IPTV Sebagai Layanan Aplikasi New Media 2
Konsep Teknologi Konvergensi , Jejaring Sosial, Podcasting, RSS, IPTV Sebagai Layanan Aplikasi New Media 1
Konsep Teknologi Konvergensi , Jejaring Sosial, Podcasting, RSS, IPTV Sebagai Layanan Aplikasi New Media 2
Refrensi
Konsep Teknologi Konvergensi , Jejaring Sosial, Podcasting, RSS, IPTV Sebagai Layanan Aplikasi New Media 2
2.
Konsep
Jejaring Sosial
2.1.
Definisi
Jejaring sosial adalah
suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnya adalah
individu atau organisasi) yang dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi
spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.
Analisis jaringan
jejaring sosial memandang hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan. Simpul
adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar
aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar simpul. Penelitian
dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan jejaring sosial
beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga negara, dan
memegang peranan penting dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan
organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam mencapai
tujuannya.
Dalam bentuk yang
paling sederhana, suatu jaringan jejaring sosial adalah peta semua ikatan yang
relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk
menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering digambarkan dalam
diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik dan ikatan sebagai
garis penghubungnya.
2.2.
Sejarah
Kemunculan
situs jejaring sosial ini diawali dari adanya inisiatif untuk menghubungkan
orang-orang dari seluruh belahan dunia.
Situs
jejaring sosial pertama, yaitu Sixdegrees.com mulai muncul pada tahun 1997.
Situs ini memiliki aplikasi untuk membuat profil, menambah teman, dan mengirim
pesan. Tahun 1999 dan 2000, muncul situs sosial lunarstorm, live journal,
Cyword yang berfungsi memperluas informasi secara searah. Tahun 2001, muncul
Ryze.com yang berperan untuk memperbesar jejaring bisnis. Tahun 2002, muncul
friendster sebagai situs anak muda pertama yang semula disediakan untuk tempat
pencarian jodoh. Dalam keanjutannya, friendster ini lebih diminati anak muda
untuk saling berkenalan dengan pengguna lain. Tahun 2003, muncul situs sosial
interaktif lain menyusul kemunculan friendster, Flick R, You Tube, Myspace.
Hingga akhir tahun 2005, friendster dan Myspace merupakan situs jejaring sosial
yang paling diminati.
Memasuki
tahun 2006, penggunaan friendster dan Myspace mulai tergeser dengan adanya
facebook. Facebook dengan tampilan yang lebih modern memungkinkan orang untuk
berkenalan dan mengakses informasi seluas-luasnya. Tahun 2009, kemunculan
Twitter ternyata menambah jumlah situs sosial bagi anak muda. Twitter
menggunakan sistem mengikuti - tidak mengikuti (follow-unfollow), dimana kita
dapat melihat status terbaru dari orang yang kita ikuti (follow). Tahun
2012,muncul kembali dan menambah kembali situs jejaring sosial untuk semua usia
yang bernama Ketiker. Ketiker adalah situs web yang menawarkan jejaring sosial
berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca
pesan yang disebut post.
2.3. Layanan
Jejaring Sosial
Jejaring
sosial berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil,
melihat list pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk
bergabung dalam situs tersebut. Tampilan dasar situs jejaring sosial ini
menampilkan halaman profil pengguna, yang di dalamnya terdiri dari identitas
diri dan foto pengguna.
2.4. Situs
Jejaring Sosial
Beberapa
situs jejaring sosial yang sering orang gunakan adalah Facebook, Friendster,
Twitter, Myspace, dan masih banyak yang lainnya. Dari situs itu yang sekarang
masih banyak orang yang memakainya adalah Facebook dan Twitter.
2.5. Dampak
Positif dan Dampak Negatif
Dampak
positif dari keberadaan situs jejaring sosial ini memudahkan kita untuk
berinteraksi dengan mudah dengan orang-orang dari seluruh belahan dunia dengan
biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan telepon. Selain itu, dengan
adanya situs jejaring sosial, penyebaran informasi dapat berlangsung secara
cepat.
Sedangkan
dampak negatif dari kemunculan situs jejaring sosial ini menyebabkan interaksi
interpersonal secara tatap muka (face-to-face) cenderung menurun. Orang lebih
memilih untuk menggunakan situs jejaring sosial karena lebih praktis. Di lain
pihak, kemunculan situs jejaring sosial ini membuat anak muda tidak dapat tidak
mengakses internet. Dalam kadar yang berlebihan, situs jejaring sosial ini
secara tidak langsung membawa dampak negatif, seperti kecanduan (addiksi) yang
berlebihan dan terganggunya privasi seseorang.
3.
Podcasting
3.1.
Definisi
Istilah "podcasting" pertama
kali muncul dalam sebuah karangan artikel oleh Ben Hammersley di surat kabar
The Guardian pada Februari 2004, bersama dengan istilah lain yang diusulkan
untuk menamakan teknologi baru ini. "Podcast" merupakan lakuran kata
"pod" — "playable on demand" (dimainkan atas permintaan),
yang kelak digunakan Apple Computer (sekarang Apple) untuk merek (portable
media player) iPod — dan "broadcasting" (penyiaran). Nama ini dapat
menyesatkan, karena siniar dapat digunakan tanpa iPod, atau bentuk
pemutar-media-saku lain; isi-kandungannya dapat diperoleh dengan komputer yang
dapat memainkan berkas media. Penggunaan istilah "podcast" mendahului
adanya dukungan asal (native support) untuk layanan siniar bagi iPod, atau
perangkat lunak Apple iTunes. Untuk menghindari keterkaitannya dengan istilah
"iPod", beberapa orang memakai istilah "netcast" sebagai
pengganti "podcast", seperti siniarwan (podcaster) TWiT.tv Leo
Laporte. Singkatan balik (backronym) telah diusulkan supaya "podcast"
dapat diuraikan sebagai "personal on demand broadcast" (penyiaran
atas permintaan pribadi).
3.2.
Manfaat Podcasting
·
Meningkatkan visibilitas situs Anda
Audiens target Anda akan dapat menemukan
situs Anda lebih mudah ketika Anda daftar podcast Anda di direktori podcast
yang tersedia. Visibilitas untuk situs Anda akan meningkat sangat. Demikian
pula, mesin pencari akan dapat menemukan podcast Anda lebih mudah juga.
·
Menyediakan alat komunikasi bisnis yang
efektif
Salah satu manfaat penting dari
Podcasting adalah kenyataan bahwa itu benar-benar menyediakan alat komunikasi
tambahan untuk bisnis online Anda. Orang-orang akan datang untuk tahu tentang
situs Anda. Apa yang telah ditulis dan ditawarkan di situs Anda akan bisa
mendapatkan kredibilitas Anda sebagai seorang penulis ahli di bidang Anda.
·
Memberikan kesempatan untuk memberikan
nilai tambah menawarkan
Podcasting memungkinkan Anda untuk
memberikan nilai tambah menawarkan dalam format audio. Ini akan mempertahankan
kepentingan pembaca dan pelanggan sama seperti mereka akan senang dengan
tawaran ini. Mereka dapat kembali ke situs Anda untuk podcast mingguan “Pilihan
Hot Tips untuk minggu ini”, ini akan menjadi favorit panas bagi mereka dalam
perdagangan opsi.
3.3.
Komponen Podcasting
·
File audio : Suatu file dimana isinya
berupa suatu suara(audio) yang hanya bisa dibuka dengan media player.
·
Podcast Server
·
RSS FEED : Sebuah file berformat XML
untuk sindikasi yang telah digunakan(diantaranya dan kebanyakan) situs web
berita dan weblog.
3.4.
Cara Kerja Podcasting
Pada dasarnya setiap orang yang memiliki komputer dan akses ke Internet
dapat turut berpartisipasi menyajikan konten untuk layanan podcast. Anda dapat
merekam suara, lagu, puisi, pidato, ceramah, kultum, atau bahkan khotbah, kemudian
menyimpannya dalam format MP3 dan meng-upload-nya ke salah satu website podcast
yang ada. Selanjutnya biarkan orang lain yang tertarik dengan konten buatan
Anda untuk men-download dan mendengarkannya di komputer atau MP3 player mereka.
Sedangkan untuk
mendengarkan siaran podcast dari orang lain, Anda dapat masuk ke salah satu
website podcast, men-download freeware untuk podcasting yang mereka sediakan
(seperti iPodder atau iTunes), dan meng-install-nya di komputer. Selanjutnya,
dari aplikasi tersebut Anda dapat mengklik hyperlink untuk mendengarkan konten
podcast yang diinginkan. Anda dapat mendengarkannya langsung dari komputer,
atau men-download-nya ke dalam MP3 player.
3.5.
Model Penyebaran Cara Berlangganan
Broadcasting
Model penyebaran podcasting biasanya
dengan cara mendownload dan kita juga bisa berlangganan untuk mendapatkannya.
Salah satu contoh cara berlangganan podcasting :
Langkah-langkah untuk menggunakan
podcasting dengan iTunes adalah:
Download software iTunes dari alamat
http://www.apple.com/itunes/download/ dan kemudian install di komputer Anda.
Setelah diinstall, jalankan program
iTunes. Di sebelah kiri terdapat sebuah panel bernama Source yang berisi
sekumpulan item. Salah satu item yang terdapat di panel Source tersebut adalah
Podcasts.
Klik Podcasts di panel Source, maka tampilan
di panel kanan akan berubah untuk menunjukkan daftar podcast langganan Anda.
Saat ini daftar tersebut masih kosong.
Untuk berlangganan podcast, Anda dapat mencari
podcast-podcast yang sesuai dengan keinginan Anda di Podcast Directory iTunes.
Untuk masuk ke Podcast Directory iTunes, klik label Podcast Directory yang
terdapat di sebelah bawah daftar podcast. Untuk langkah ini komputer Anda harus
terkoneksi dengan Internet.
Di Podcast Directory, terdapat banyak pilihan
podcast. Podcast-podcast yang populer ditampilkan langsung di halaman utama.
Anda juga dapat mencari podcast yang Anda inginkan dengan memanfaatkan kotak
pencarian yang terdapat di bagian atas Podcast Directory. Selain itu, di bagian
kiri terdapat daftar kategori dari berbagai podcast yang tersedia. Anda dapat
mengklik suatu kategori untuk melihat podcast-podcast yang terdapat di dalam
kategori tersebut. Sampai saat post ini ditulis, terdapat lebih dari 6000
podcast yang terdaftar di Podcast Directory iTunes.
Setelah menemukan podcast yang Anda
inginkan, klik nama podcast tersebut untuk memunculkan keterangan lengkap
tentang podcast tersebut beserta tombol Subscribe. Selanjutnya klik tombol
Subscribe itu untuk berlangganan podcast yang bersangkutan. Langkah ini dapat
diulangi untuk podcast-podcast lain yang Anda inginkan.
Sekarang klik kembali item Podcast di panel
Source untuk masuk ke daftar podcast langganan Anda. Podcast yang Anda pilih
tadi telah muncul di daftar tersebut.
Untuk mengupdate podcast langganan Anda, klik tombol Update yang
terdapat di bagian kanan atas. Selanjutnya iTunes akan secara otomatis
men-download-kan episode terbaru dari semua podcast langganan Anda. iTunes juga
akan menampilkan daftar episode-episode yang lebih lama.
Setelah
di-download, Anda bisa men-dobel-klik nama episode tersebut untuk memainkannya.
Episode-episode yang lebih lama juga bisa di-download dengan menekan tombol Get
yang terdapat di sebelah kanan nama episode tersebut.
Selanjutnya iTunes akan secara otomatis
meng-update semua podcast langganan Anda setiap hari. Anda bisa mengatur
konfigurasi podcasting di iTunes melalui menu Edit | Preferences pada tab
Podcasting.
Ke :
Konsep Teknologi Konvergensi , Jejaring Sosial, Podcasting, RSS, IPTV Sebagai Layanan Aplikasi New Media 1
Konsep Teknologi Konvergensi , Jejaring Sosial, Podcasting, RSS, IPTV Sebagai Layanan Aplikasi New Media 3
Ke :
Konsep Teknologi Konvergensi , Jejaring Sosial, Podcasting, RSS, IPTV Sebagai Layanan Aplikasi New Media 1
Konsep Teknologi Konvergensi , Jejaring Sosial, Podcasting, RSS, IPTV Sebagai Layanan Aplikasi New Media 3
Konsep Teknologi Konvergensi , Jejaring Sosial, Podcasting, RSS, IPTV Sebagai Layanan Aplikasi New Media 1
1.
Konvergensi
Konvergensi
merupakan integrasi yang progresif dari beberapa platform jaringan yang berbeda
untuk menyalurkan layanan yang serupa dan atau layanan-layanan yang berbeda
yang disalurkan pada platform jaringan yang sama.
Konvergensi
adalah bersatunya layanan telekomunikasi, teknologi informasi, dan penyiaran.
Penyelenggaraan jasa telekomunikasi merupakan kegiatan penyediaan atau
pelayanan jasa telekomunikasi yang memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi
melalui media apa aja, termasuk TV, siaran, radio dan multimedia.Konvergensi
yang sempurna terjadi pada jaringan masa depan. Dalam era konvergensi semua
instrumen jaringan berbasis IP atau packet-based network. Aplikasi dan layanan
akan terpisah dari jaringan transport / core.
Di
sisi lain, jaringan akan bersifat terbuka, jaringan pita lebar terintegrasi, serta jaringan ubiquitous.
Sedangkan network intelligence terdistribusi.
1.1. Broadband
Broadband (Jalur lebar atau pita lebar) merupakan
sebuah istilah dalam internet yang merupakan koneksi internet transmisi data
kecepatan tinggi. Ada dua jenis jalur lebar yang umum, yaitu DSL dan kabel
modem, yang mampu mentransfer 512 kbps atau lebih, kira-kira 9 kali lebih cepat
dari modem yang menggunakan kabel telepon standar.
Akses internet jalur lebar menjadi pasar yang
tumbuh dengan cepat dalam banyak bidang di awal 2000-an; satu penelitian
menemukan bahwa penggunaan internet jalurlebar di Amerika Serikat tumbuh dari
6% pada Juni 2000 ke nyaris 30% pada 2003.
Beberapa implementasi modern dari jalur lebar
telah mencapai 20 Mbit/detik, beberapa ratus kali lebih cepat dari yang ada
pada awal internet dan biayanya juga lebih murah; meskipun begitu biaya dan
performa bervariasi di berbagai negara.
Negara dengan penetrasi penggunaan jalurlebar
tertinggi di dunia adalah Korea Selatan, di mana 23,17% (data Desember 2003)
penduduknya memanfaatkan koneksi jenis ini.
1.2.
VPN
VPN
adalah singkatan dari virtual private network, yaitu Sebuah cara aman untuk
mengakses local area network yang berada pada jangkauan, dengan menggunakan
internet atau jaringan umum lainnya untuk melakukan transmisi data paket secara
pribadi, dengan enkripsi Perlu penerapan teknologi tertentu agar walaupun
menggunakan medium yang umum, tetapi traffic (lalu lintas) antar remote-site
tidak dapat disadap dengan mudah, juga tidak memungkinkan pihak lain untuk
menyusupkan traffic yang tidak semestinya ke dalam remote-site.
1.3.
Pemanfaatan IT dan konvergensi
Di bawah ini adalah pemanfaatan dari IT
dan konvergensi :
1. Pengembangan
pengajaran berbasis multimedia dan jaringan internet. Konvergensi IT dan
telekomunikasi memungkinkan pengajaran interaktif dengan visual, audio,
push-button, dari berbagai sumber dan ragam metode. Manfaat ini akan optimal
jika para guru sebagai fasilitator punya kemampuan menggunakan software dan
perangkat yang ada dengan baik.
2. Membuka
akses pencarian informasi tanpa batas di bidang ilmu pengetahuan yang
dibutuhkan baik oleh pengajar maupun siswa. Berbagai topik ajar yang harus
diketahui dan dikuasai siswa dapat di-search melalui berbagai mesin pencari
(search engine) yang tersedia di internet. Situs seperti Wikipedia bahkan mampu
memberikan definisi mendalam tentang suatu hal.
3. Meningkatkan
intensitas komunikasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Karakteristik IT dan
telekomunikasi yang time borderless
membuat siapapun dapat melakukan komunikasi dan pertukaran informasi
kapanpun. Kemampuan teknologi broadband
mampu men-deliver teks, gambar, suara, bahkan video kepada siapa saja
yang membutuhkan (selama perangkat dan jaringan support).
4. Memperkecil
lack of knowledge melalui media IT dan telekomunikasi yang mampu dijangkau
daerah rural. Kemampuan teknologi mampu melintasi batas yang sulit ditempuh
dengan moda transportasi normal. Daerah rural diharapkan -minimal- mampu
menerima informasi dari daerah-daerah perkotaan. Lebih jauh lagi, diharapkan
mampu menggunakan perangkat IT & telekomunikasi untuk mengamati, meniru,
dan memodifikasi sebagai proses inovasi.
5. Memperkaya
khasanah pengetahuan secara terus-menerus (sustainable of education), dan
faktual.
6. Menumbuhkan
kesadaran etis multikultur, toleransi atas perbedaan, dan pemahaman akan
kekayaan bangsa dalam skala nasional mapun keragaman potensi antar bangsa dalam
skala internasional.
7. Menumbuhkan
daya saing. Konvergensi IT dan telekomunikasi akan merangsang daya kompetisi
para pelaku pembelajaran, terutama ketika mengetahui betapa besar
ketertinggalannya dengan komunitas lain. Tentu saja dibutuhkan orang-orang
dengan karakter mau maju, berkembang, dan tingkat keingintahuan (curiousity)
yang tinggi untuk mengelola manfaat ini di sisi peningkatan kompetensi pelaku
pendidikan.
8. Meningkatkan
akuntabilitas publik. Informasi yang tersaji dan dikonsumsi oleh pengguna pada
akhirnya akan memberikan sistem yang lebih demokratis, sehingga akuntabilitas
publik mengalami peningkatan. Semakin banyak orang tahu perkembangan dunia
pendidikan, kebijakan pemerintah tentang pendidikan-seperti visi, misi, dan
RENSTRA Depdiknas misalnya- maka proses demokratisasi pendidikan telah terbangun
dengan sendirinya.
1.4.
Media Konvergensi
Konvergensi
media adalah penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk
digunakan dan diarahkan kedalam satu titik tujuan. Konvergensi media biasanya
merujuk pada perkembangan teknologi komunikasi digital yang dimungkinkan dengan
adanya konvergensi jaringan.
Konvergensi
jaringan adalah koeksistensi efisien telepon, video dan komunikasi data dalam
satu jaringan. Penggunaan beberapa mode komunikasi dalam jaringan tunggal
menawarkan kenyamanan dan fleksibilitas bukan tidak mungkin dengan prasarana
yang terpisah.
Ke :
Konsep Teknologi Konvergensi , Jejaring Sosial, Podcasting, RSS, IPTV Sebagai Layanan Aplikasi New Media 2
Konsep Teknologi Konvergensi , Jejaring Sosial, Podcasting, RSS, IPTV Sebagai Layanan Aplikasi New Media 3
Langganan:
Postingan (Atom)